Kecewa sekali ketika waktu jaman SMA, study tour yang sudah direncanakan mengunjungi pulau dewata harus dibatalkan karena bencana alam di kotaku, Jogjakarta ketika pertengahan tahun 2006.
Silih berganti banyak aku mendengar tentang keindahan kota ini, keglamoran dan kebebasan yang ada disana sulit aku membayangkannya. Apakah Bali ini Indonesia ? Pertanyaan yang sering aku lihat ketika melihat liputan tentang bali terutama di daerah legian yang merupakan tempat kejadian Bom Bali.
Ketika aku lihat sms dan kuteruskan dengan segera menelpon abah ku yang sedang berada di pulau sumatera. Mengabarkan bahwa akan berkunjung ke Bali karena akan mengikuti paltihan yang diadakan oleh perusahaan tempat bekerjanya. Spesialnya abah pergi bersama ibuku yang baru pertama kali berpergian dengan burung besi alias pesawat terbang.
Langsung hatiku tersontak, “Aku bakal nyusul, bah”. Abah ku pun mengiyakannya. Setelah telpon ku tutup terbesit bahwa aku harus menyelesaikan revisi Karya Tulis Ilmiah ku untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Gizi yang menjadi pilihan hidupku. Singkat cerita, Alhamdulilah abah dan ibu ku sudah sampai selamat di bali. Aku masih sibuk dengan revisian KTI ku. Tetapi otakku tidaklah konsen dengan KTI dideapan mata karena jiwaku ingin bersama orang tua ku di sana. Akhirnya mencari-cari tiket pesawat, aku dapatkan untuk penerbangan weekend pada hari jumat malam.
Hari jumat tiba dan aku sudah mengumpulkan revisian KTI kepada dosen pembimbing ku Ibu Tri Siswati dan Ibu Elza Ismail di Kampus yang amat aku banggakan. Jumat sore dengan meminta bantuan sahabat baik ku Irma untuk mengantarkan ku menuju bandara Adistujipto Jogja berhati nyaman.
Aku terbang juga setelah delay sekitar setengah jam, kebetulan aku duduk di kursi 2 baris paling belakang. Mungkin karena aku dapatkan tiket promo gembira di maskapai nomor 1 di Indonesia ini. Jiwa anak kost ku memang sangat kental di Jogja, yang artinya bahwa anak kost harus pinter ngirit yaaa.
Tak lama penerbangan dan pramugari sudah membereskan snack dan minuman ringan kami selaku penumpang akhirnya mesin pesawat yang membuat kuping ku selalu sakit dan turbulence nya yang kurasa menandakan bahwa pesawat segera menurun menuju Ngurah Rai airport. Hening, alhamdulilah tiba juga di Ngurah Rai sekitar pukul 23.30 WITA. Aku di Bali lho teriakku setelah meninggalkan pesawatku ! Bali-Bali-Bali-Bali !
Aku bertanya dengan seorang di bandara, “maaf, numpang nanya, Kira-kira ongkos taxi ke hotel sanur paradise bali berapa yaa ?” , seseorang itu menjawab, “sekitar, 150-an mas” mahal juga ya, akhirnya sebagai mahasiswa yang super ngirit aku mengunggangi ojek motor sekaligus merasakan udara angin malam Bali (baca : ngeles banget yaa, pelit apa medit*)
Yeyeyeye, satpam hotel bintang 5 ini kaget ada tamu dianter pake ojek malam-malam ke hotelnya. Haha, biasanya paling standar mobi kodok kali ya. Aku langsung menuju lobi dan abah ibu sudah menunggu disana. Aku berpelukan ceria di malam hari itu. Aku bingung, Malam nya bali jam berapa yaa? Kayaknya sore terus kata orang. Aku segera menuju kamar, kamar abah ibu sudah dipenuhi banyak oleh-oleh karena hari minggu harus sudah terbang lagi ke Palembang dan aku harus pulang ke Jogja untuk mengejar gelarku yang kutinggal sejenak.
Sudah lama aku tidak bertemu dengan abah ibu ku setelah kejadian Meletus merapi aku pun disuruh pulang tetapi aku menolak karena jiwa ragaku dibutuhkan di Jogja. Alhamdulialh aku bisa melewatkan liburan weekend 2 hari di kota orang dengan abah ibu tercintaku. Ayeyeye, Terimakasih ya Allah SWT.
Keesokan harinya karena memang pelatiahn sudah ditutup jadi bebas setiap delegasi untuk jalan-jalan. Kamipun bergabung dengan salah satu kolega abah dari prabumulih. Ada adek kecil, namanya Dandi. Dia deket denganku, kangen banget dan pengen banget punya adek cowok. Ya Allah aku rindu adek kembarku Hasan – Husin dan Ridho Nugraha yang sudah berada di sisiMu. eHM, air mataku menetes menulis ini. Aku ingin banggain orang tua ku !
Aku pun berjalan-jalan ke GWK, disini aku banyak berfoto ria dengan abah dan ibu. Padahal abah dan ibu sudah mengunjungi ini pada saat tour dari pelatihan kemarin. Ya sudahlah hitung-hitung menyenangkan aku, hehehe. Patungnya gede banget lho, tapi sayang belum ada tangannya yang wisnu, tapi aku enjoy banget. Kalo di Bali itu wangi ya, semuanya ada bunga. Gak di jalan, di tanah pasti ada aja bunga berjatuhan.
Aku dan abah-ibu tercinta |
abah - ibu dg latar belakang garuda |
ondel-ondel bali bersama abah-ibu |
ondel-ondel nya yang mana ya ? |
Selepas dari pasar kami harus segera check out dari hotel sanur karena akan pindah ke hotel Inna Garuda Bali yang berada di depan pantai kuta. Yey, Kuta Rock City !
Kami pindah dan segera check in di sana, istirahat sebentar sambil menyusun barang-barang untuk dipacking. Berjalan-jalan di pantai kuta malam-malam, udara nya seger banget yaa. Kalo di Bali ada kuta, di Palembang ada Kuto lhoo *
di depan pantai kuta bali |
Inna kuta beach hotel |
aku dan ibu di depan kura-kura raksasa |
Faktanya juga karena asli sumatera, dan di hotel juga makannya lidah-lidah western kali yaa. Kami mencari makanan Padang, dapet dan Get it, Its time to lunch ! Mantap, baru terasa sambelnya suit abah dan ibuku. Kami mencintai masakan indonesiaaaa, mantap jaya. Setelah itu kami mamir di pasar sukowati Bali, ini urusan emak-emak yaa belanja. Aku cuma membeli lukisan yang aku beli dari pelukis bali seharga 100 ribu rupiah.
Sekitar jalanan pantai kuta tidak akan menemukan lesehan atau restoran padang, aku, abah dan ibu menyerah menyusurinya dan akhinya menaiki taksi untuk mencari sesuap nasi menuju warung jawa. Alhamdulilah menemukan juga pecel lele yang super mantap gedenya. Sampai di kamar hotel dilanjutkan packing lagi karena besok pagi akan balik ke Palembang pukul 6 dan aku terbang ke jogja pukul 7 pagi.
Tiba di bandara ngurah rai masih dalam keadaan ngantuk ya, sedih skeali harus berpisah dengan orang tua ke Palembang. Aku peluk erat di atas bandara ngurah rai abah dan ibu. Kami pun dipisahkan dengan pesawat yang memang berbeda tujuan landingnya. Alhamdulilah aku bisa merasakan liburan pertama ku ke bali dan spesialnya dengan abah dan ibu ku pula. Sesampai di jogja aku pun segera melanjutkan rutinitas menyelesaikan tugas akhir ku dan abah ibu juga sudah tiba di Palembang dan akan segera menceritakan pengalaman kepada keluarga besar terutama adikku dan keponakkanku yang ingin sekali ke Bali.
Bali itu bagian Indonesia dengan budaya nya yang amat kental, dan penuh dengan orang asing !
Jogja, Palembang, Bali, November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar