Alhamdulilah puji syukur hamba panjatkan kepada MU ya Rabb. Aku mencoba mengajukan abstrak ini pada WIDYAKARYA NASIONAL PANGAN DAN GIZI. Alhamdulilah lolos untuk presentasi Poster pada WNPG X bidang Gizi dan Kesehatan pada tanggal 19-21 November 2012 di Auditorium LIPI Jakarta. Semoga situasi dan kondisi nya mendukung untuk saya berangkat dan mengikuti kegiatan ini. Semoga Allah selalu meridhoi langkah saya dalam berkarya. Bismillah, Anak Bawang bermimpi mengapai puncak Monas. Man Jadda wajada :)
FAKTOR RISIKO ASUPAN FE, INHIBITOR
KALSIUM DAN JARAK KELAHIRAN TERHADAP KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA IBU HAMIL DI KLINIK NURANI GODEAN
Sandy Ardiansyah1, Tri Siswati2, Elza
Ismail3, Nur Dwi Handayani4
1.
Mahasiswa D-IV
Gizi Poltekkes Kemenkes Malang (Alumni D-III Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta),
(sandy_ahligizi@ymail.com,
081367766648)
3.
Dosen Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
4.
Ahli Gizi RSUP Dr
Sardjito Yogyakarta
Latar Belakang : Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan tertinggi
jumlah penderita osteoporosis ke-3 yakni 23,5%. Osteoporosis bisa terjadi ketika seorang
perempuan sedang hamil atau menyusui. Wanita yang sedang hamil harus mempunyai
asupan Fe, kalsium yang lebih bagi perkembangan janin. Salah satu faktor yang
menghalangi (inhibitor) penyerapan kalsium adalah adanya zat organik yang dapat
bersenyawa dengan kalsium membentuk garam yang tidak larut, antara lain
konsumsi asam oksalat, natrium dan serat. Jarak kelahiran yang pendek juga
dapat mempengaruhi risiko osteoporosis, kerena ibu belum mempunyai waktu yang
cukup untuk mengembalikan kesehatan setelah persalinan sebelumnya.
Tujuan : Mengetahui
faktor risiko asupan Fe, inhibitor kalsium dan jarak kelahiran terhadap
kejadian osteoporosis pada ibu hamil
Metode : Penelitian observasional dengan
rancangan case-control. Penelitian
dilakukan di Klinik Nurani Godean tahun 2011. Sebanyak 90 ibu
hamil terdiri dari 30 osteoporosis dan 60 non osteoporosis diteliti sebagai
sampel. Data yang diteliti meliputi asupan Fe, inhibitor kalsium, jarak
kelahiran, dan kepadatan tulang. Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan metode
FFQ Semikuantitatif dan di analisis dengan nutrisurvey dan CD Menu. Sedangkan
kepadatan tulang diukur dengan Quantitative Ultrasound Bone Densitometry. Analisis statistik yang digunakan untuk mencari faktor
risiko atau Odds ratio dari masing-masing variabel.
Hasil : Sebagian besar ibu hamil
osteoporosis terjadi pada trimester ke III (60%), mempunyai asupan Fe berisiko (93,3%), asupan asam
oksalat berisiko (53,3%), asupan
natrium yang berisko (56,7%), asupan serat berisiko (56,7%) dan jarak kelahiran
berisiko (3,3%). Sedangkan, sebagian besar ibu hamil non
osteoporosis terjadi pada trimester II (35%) dan III (33,3%), mempunyai asupan
Fe berisiko (91,7%), asupan asam oksalat berisiko (30%), asupan natrium
berisiko (45%), asupan serat berisiko (48,3%) dan jarak kelahiran berisiko
(1,7%).
Kesimpulan :
Hasil penelitian ini adalah Ibu hamil dengan asupan Fe
yang kurang mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 1,27 kali
dibandingkan asupan Fe yang cukup ; Ibu hamil dengan asupan asam oksalat yang
lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 2,66 kali
dibandingkan asupan asam oksalat
yang cukup ; Ibu hamil dengan asupan natrium yang lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar
1,59 kali dibandingkan asupan natrium yang cukup ; Ibu hamil dengan asupan
serat yang lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 1,39
kali dibandingkan asupan serat yang cukup ; Ibu hamil dengan jarak kelahiran
yang dekat mempunyai risiko untuk menderita
osteoporosis sebesar 2,03 kali dibandingkan jarak kelahiran yang cukup.
Saran
Banyak
faktor yang berhubungan dengan faktor risiko kejadian osteoporosis pada ibu
hamil. Faktor tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, sehingga
saran yang dapat peneliti berikan adalah :
1.
Meningkatkan
asupan Fe dari yang berasal dari makanan disamping ada penambahan suplemen.
2.
Agar tidak
terjadi interaksi penghambat pada inhibitor kalsium (asam oksalat, natrium dan
serat) maka disarankan untuk mengimbangi dengan konsumsi sumber pangan yang
beraneka ragam.
3.
Memperhatikan
pengaturan waktu jarak kelahiran anak untuk mempersiapkan kesehatan ibu dalam
hal mengembalikan asupan kalsium dan Fe setelah proses persalianan.
Kata Kunci : Asupan Fe, Inhibitor Kalsium, Jarak Kelahiran, dan Osteoporosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar